Follow on FaceBook

Minggu, 26 Januari 2014

2017, smartphone dan tablet bisa 'makan' gula


Ini adalah sebuah terobosan baru yang dikembangkan oleh tim peneliti Virginia Tech, yaitu membuat baterai dengan tenaga gula. Bagaimana bisa?

Menurut lansiran Techland Time (24/1), penelitian tersebut membuat baterai dengan tidak menggunakan bahan yang umum digunakan oleh baterai kebanyakan. Mereka akan mencoba menghasilkan listrik dari molekul yang dihasilkan oleh gula untuk memicu reaksi kimia. Nantinya tidak hanya smartphone, namun mereka mengungkapkan juga akan berfungsi pada perangkat tablet.

Mereka sadar, smartphone atau tablet adalah perangkat yang 'lapar' pada adanya daya. Untuk itu, mereka akan mencoba memberi makan smartphone dan tablet di masa depan dengan gula.

Mereka mempertimbangkan bahwa teknologi baterai gula ini akan selesai dalam kurun 3 tahun mendatang.

Sumber : merdeka.com

Sabtu, 18 Januari 2014

Asyik, Kini Desainer Bisa Maksimalkan Printer 3D Lewat Photoshop

Asyik, Kini Desainer Bisa Maksimalkan Printer 3D Lewat Photoshop

Popularitas printer tiga dimensi (3D) yang semakin meningkat, membuat perusahaan perangkat lunak Adobe menciptakan software yang kompatibel dengan printer 3D yaitu Adobe Photoshop Creative Cloud (Adobe Photoshop CC). Tujuan diciptakannya software ini adalah untuk membuat siapapun dapat merancang dan mencetak kreasi sendiri. Software pengolah gambar terbaru ini memiliki fitur yang memungkinkan pengguna mengimpor gambar (benda-benda) yang mereka temukan secara online, dari scanner atau dari alat pemodelan ke Photoshop secara langsung.

"Sekarang dengan hanya mengklik 'Print' di Photoshop CC, semua orang bisa membuat kreasinya sendiri menjadi bentuk yang bisa disentuh," kata Winston Hendrickson selaku Vice President of Products Adobe, seperti dikutip The Next Web, Jumat (17/1/2014).

Sebelum software ini hadir, lanjut Hendrickson, ada kesenjangan antara konten yang dihasilkan dalam alat pemodelan 3D dan apa yang printer 3D butuhkan untuk memberikan hasil yang berkualitas tinggi. Kemampuan mengolah gambar 3D di Photoshop CC diklaim akan membuat semua orang lebih kreatif.
Jika pengguna memiliki printer 3D sendiri, kemungkinan besar Photoshop CC akan mendukungnya. Perangkat lunak ini memiliki integrasi dengan printer 3D versi desktop populer, termasuk printer Makerbot Replicator .

Namun jika pengguna ingin mengirim file ke sebuah layanan pihak ketiga, Photoshop CC memiliki kemitraan dengan komunitas dan pasar Shapeways atau penerbitan untuk layanan Sketchfab. Adapun format file 3D yang bisa terbaca oleh Photoshop CC adalah OBJ , STL , 3DS , Collada, dan KMZ.

Adobe Photoshop CC dipaket dengan harga US$ 599 atau sekitar Rp 7,2 juta per tahun dan hanya dapat digunakan minimal di Windows 7 SP 1 dan Mac OS X 10.7 atau 10.8. Untuk mengoperasikannya dibutuhkan komputer dengan prosesor minimal Quad-Core 3.4GHz dan RAM 4GB.

Namun sayangnya, setelah membeli Adobe Photoshop CC ini baik yang full creative suite atau yang Photoshop saja, pengguna hanya mendapatkan jatah waktu 1 tahun. Setelah itu, harus ada upgradepembayaran untuk mendapatkan penambahan fitur. (isk)

Sumber : liputan6.com

Minggu, 12 Januari 2014

Tak Perlu ke Dokter, Cek Kesehatan Anda Dengan Scanner Ini

Tak Perlu ke Dokter, Cek Kesehatan Anda Dengan Scanner Ini

Saat merasa tidak enak badan, Anda tak perlu lagi menemui dokter untuk mengetahui penyakit yang Anda derita. Dengan scanner canggih bernama Scanadu Scout ini Anda dapat mendiagnosa penyakit hanya dalam waktu hitungan detik.
Ini memang terdengar seperti karya fiksi ilmiah yang mirip dengan medical tricorder di film Star Trek. Mengutip laman Mail Online, Senin (13/1/2013), Scanadu Scout dapat mendeteksi suhu tubuh, denyut jantung, kadar oksigen dalam darah, tekanan darah, dan lain sebagainya.

Cara penggunaannya pun sangat mudah, cukup tempelkan alat yang dirancang oleh CEO Scanadu Walter De Brouwer ini di dahi Anda dan secara otomatis Scanadu Scout akan memberikan berbagai informasi seputar penyakit yang Anda derita.
Brouwer mengklaim, perangkat ini 99 persen akurat dan bisa mendiagnosa penyakit dalam waktu kurang dari 10 detik. Informasi yang didapat kemudian bisa disimpan di aplikasi smartphone untuk memantau kesehatan. Alat ini juga dilengkapi port USB dan baterai yang ada dapat berlangsung hingga satu minggu, meskipun dipakai setiap hari.

Scanadu Scout pertama kali diperkenalkan pada tahun 2012 dan kali ini dipamerkan di Consumer Electronics Show (CES) 2014 di Las Vegas . Perangkat elektronik portabel ini dipersenjatai berbagai sensor dan mikrofon, yang diklaim dapat membaca lima tanda vital .

Alat yang dikembangkan di NASA Ames Research Centre, California, Amerika Serikat ini diharapkan akan meluncur ke pasaran pada pertengahan 2014, dengan harga US$ 199 atau sekitar Rp 2,5 juta. (isk)

Sumber : tekno.liputan6

Senin, 06 Januari 2014

5 Tahun ke depan, telekomunikasi hologram akan menjadi nyata


Bagi Anda yang pernah atau juga pecinta film-film Star Wars pastinya tahu akan berbagai macam teknologi yang ditampilkan dalam film tersebut. 

Salah satu teknologi yang kini sedang dikembangkan adalah teknologi hologram yang memudahkan komunikasi antara satu atau lebih dari dua orang berlangsung.

Sebuah perusahaan asal Polandia sedang mencoba mengembangkan teknologi komunikasi tersebut secara nyata. Pengembang teknologi ini mengatakan bahwa apabila tidak ada aral melintang, maka mulai 5 tahun ke depan, teknologi komunikasi hologram ini dapat diaplikasikan dalam kehidupan nyata.

Dikutip dari Daily Mail (04/01), penelepon hanya cukup duduk di depan perangkat yang telah didesain dan dikembangkan secara khusus tersebut dan 2 lensa sebagai proyeksinya akan menciptakan gambar 3D sekaligus terhubung dengan internet untuk komunikasinya (streaming).

Cara kerja dari mesin tersebut adalah dengan menerima gambar dari pengirim dan memantulkannya kembali menggunakan proyektor laser. Suara dan gerak dari seseorang yang dimunculkan secara hologram tersebut akan tepat dan sama secara real-time.

"Inovasi teknologi hologram yang kita kembangkan akan membawa perubahan untuk cara komunikasi via video atau video-call lebih canggih lagi," jelas Marcin Panek, Chief Executive dari Leia Display Systems.

Panek menjelaskan bahwa ide dari pengembangan teknologi tersebut awalnya terinspirasi dari sebuah efek 3D yang digunakan di sebuah klub malam dan disorotkan ke sebuah es kering atau dry ice.

"Bukan tidak mungkin. Teknologi saat ini sudah bergerak sedemikian cepatnya. Mungkin dalam beberapa dekade mendatang, kita tidak lagi perlu repot-repot menonton sepakbola ke stadion tapi hanya perlu duduk manis di rumah saja dengan melihat tampilan hologramnya," jelasnya.


 

Subscribe to our Newsletter

Contact our Support

Email us: www.maztohir@gmail.com

Our Team Memebers